"Berapa kertas lagi yang harus dipotong?" "Mm…90 boleh ?" "Boleh saja. Ukurannya tetap 9x9 ?" Aro mengiyakan. "Mau mencoba sonobe 90 unit ?”, tanya saya. "Ya. Aku penasaran apakah t…
"Berapa kertas lagi yang harus dipotong?" "Mm…90 boleh ?" "Boleh saja. Ukurannya tetap 9x9 ?" Aro mengiyakan. "Mau mencoba sonobe 90 unit ?”, tanya saya. "Ya. Aku penasaran apakah t…
Masih di Lasem. Setelah istirahat dan menjelajah Museum Nyah Lasem, esok harinya kami pun mengunjungi bangunan-bangunan lama yang indah lainnya. Tujuan pertama adalah Klenteng Tjoe An Kiong. Harus menembus jalan Daendels yang pen…
Yeay! Akhirnya kami sampai juga di Lasem. Senang sekali rasanya. Baru masuk batas wilayah saja atmosfer kegembiraan dan bayangan keseruan-keseruan yang menanti sudah bermunculan. Ekspektasi cukup tinggi kepada kota kecil ini un…
"Untuk membuat sesuatu menjadi kenangan indah yang tak terlupakan maka perlakukanlah ia sebagai moment pertama kali dalam hidup kita." Satu kalimat dari buku The Art of Making Memories karya Meik ini membawa saya pada …
Menuju ke Museum Trinil tidak terlalu sulit. Plang petunjuk arah cukup jelas dan ada di setiap persimpangan jalan. Meskipun masuk jalan desa, kekhawatiran tersesat tak diperlukan. Saya sendiri tak tahu tentang museum ini. Saya ta…
Saya jarang tertarik membaca buku-buku psikologi. Bukan apa-apa, dalam pikiran saya buku semacam ini rumit dan tak jarang membosankan. Namun, kali ini saya berhasil menyelesaikan satu buku psikologi karya Lindsay C. Gibson yang …
Obrolan pagi tadi dengan Obi tentang anak temannya yang harus dibawa ke…