‘Aku tidak mau kemana-mana. Aku mau main sama Ayah saja di rumah’, jawaban yang membuat kami – ortunya – saling pandang. Rencananya pagi ini kami mengajaknya ke UI untuk berolahraga bersama. Semua keperluan sudah siap. Tinggal berangkat dan Si Bocah mengatakan apa yang ada di benaknya.

‘Benar, tidak mau keluar?’ tanya Ayah. Si Bocah menggeleng pasti. ‘Lalu mau bermain apa dengan Ayah ?’

‘Petak umpet dan main bola’.


Jadilah pagi yang cerah dan menggiurkan untuk dinikmati di udara terbuka setelah semalam hujan cukup dinikmati di rumah saja. Berlarian bersembunyi di balik pintu atau meja sambil tertawa cekikan. Hanya Ayah dan Si Bocah.

Kemana ibunya ? Ibunya meratapi nasib tidak jadi keluar hehehehe (bercanda). Ibunya memilih minggir dan mengerjakan yang lain untuk sementara.

Hampir sebulan memang Si Bocah tidak bermain dengan ayahnya. Bertemu hanya sebentar saja di pagi hari. Ayah sedikit repot. Harus keluar kota atau pergi pagi-pagi dan ketika pulang, Si Bocah sudah terlelap. Kesepakatan hari Sabtu dan Minggu full bersama Si Bocah untuk sementara tidak bisa dilakukan.

Hari ini kebetulan Ayah memiliki waktu meski hanya sampai siang hari. Waktunya bersama keluarga. Waktunya bermain bersama Si Bocah. Sudah lazim kalau waktu bersama keluarga kerap diartikan mengajak anak-anak bepergian entah ke pusat perbelanjaan, tempat rekreasi atau wahana bermain.

Namun bagi Si Bocah, waktu bersama-sama ternyata memiliki arti berbeda. Anak balita ini memilih beraktivitas bersama di rumah saja. Bermain, berkejar-kejaran, mencuci sepatu, dan memasak bersama. Berdua saja bersama ayahnya. Berhahaha hihi, ngobrol pelan-pelan diselingi tertawa sesekali. Di saat-saat itu, Ayah pun tidak boleh memegang gawai atau printilan apapun yang membuatnya tidak fokus bermain.


Kanak-kanak. Sederhana sebenarnya kebutuhannya. Bukan melulu tentang mainan mahal, wahana bermain yang waw, atau juga sesuatu yang rumit. Mereka kadang hanya membutuhkan kehadiran kita. Kehadiran kita sepenuhnya yang fokus berkegiatan dengan mereka. Kehadiran kita tanpa ada gawai dan rasa terburu-buru dikejar waktu. Kehadiran kita yang bisa membuat kenangan bahagia di masa kanak-kanaknya. Kehadiran kita yang selalu siap untuk ci – luk – ba.   

0 Komentar