Ayo Main, Ayah!
‘Aku tidak mau kemana-mana.
Aku mau main sama Ayah saja di rumah’,
jawaban yang membuat kami – ortunya – saling pandang. Rencananya pagi ini kami
mengajaknya ke UI untuk berolahraga bersama. Semua keperluan sudah siap. Tinggal
berangkat dan Si Bocah mengatakan apa yang ada di benaknya.
‘Benar, tidak mau keluar?’
tanya Ayah. Si Bocah menggeleng pasti. ‘Lalu mau bermain apa dengan Ayah ?’
‘Petak umpet dan main bola’.
Jadilah pagi yang cerah dan
menggiurkan untuk dinikmati di udara terbuka setelah semalam hujan cukup
dinikmati di rumah saja. Berlarian bersembunyi di balik pintu atau meja sambil
tertawa cekikan. Hanya Ayah dan Si Bocah.
Kemana ibunya ? Ibunya
meratapi nasib tidak jadi keluar hehehehe (bercanda). Ibunya memilih minggir
dan mengerjakan yang lain untuk sementara.
Hampir sebulan memang Si
Bocah tidak bermain dengan ayahnya. Bertemu hanya sebentar saja di pagi hari. Ayah
sedikit repot. Harus keluar kota atau pergi pagi-pagi dan ketika pulang, Si
Bocah sudah terlelap. Kesepakatan hari Sabtu dan Minggu full bersama Si Bocah
untuk sementara tidak bisa dilakukan.
Hari ini kebetulan Ayah
memiliki waktu meski hanya sampai siang hari. Waktunya bersama keluarga. Waktunya
bermain bersama Si Bocah. Sudah lazim kalau waktu bersama keluarga kerap
diartikan mengajak anak-anak bepergian entah ke pusat perbelanjaan, tempat
rekreasi atau wahana bermain.
Namun bagi Si Bocah, waktu
bersama-sama ternyata memiliki arti berbeda. Anak balita ini memilih beraktivitas
bersama di rumah saja. Bermain, berkejar-kejaran, mencuci sepatu, dan memasak
bersama. Berdua saja bersama ayahnya. Berhahaha hihi, ngobrol pelan-pelan diselingi tertawa sesekali. Di saat-saat itu, Ayah
pun tidak boleh memegang gawai atau printilan
apapun yang membuatnya tidak fokus bermain.
Kanak-kanak. Sederhana sebenarnya
kebutuhannya. Bukan melulu tentang mainan mahal, wahana bermain yang waw, atau
juga sesuatu yang rumit. Mereka kadang hanya membutuhkan kehadiran kita. Kehadiran
kita sepenuhnya yang fokus berkegiatan dengan mereka. Kehadiran kita tanpa ada
gawai dan rasa terburu-buru dikejar waktu. Kehadiran kita yang bisa membuat
kenangan bahagia di masa kanak-kanaknya. Kehadiran kita yang selalu siap untuk
ci – luk – ba.
0 Komentar